High Heel-Kebaikan dan Keburukannya

Seperti yang kita ketahui belakangan ini nyaris tidak satupun wanita di dunia ini yang tidak menyukainya, apalagi kalau modelnya bagus pastilah akan ngiler melihatnya. Wanita kalau sedang mengenakannya memang nampak begitu seksi dan langsing karena ia bertambah tinggi sehingga akan bertambah “pede” dan kadang malahan sengaja berjalan macam peragawati. Sehingga ada “pemeo” dikalangan mereka bila ingin merubah penampilan, kenakanlah hak tinggi. Hanya itukah manfaatnya?

Tidak!! Memang ada begitu banyak sisi positif ketika mengenakan hak tinggi,apalagi kalau sengaja dipakai setiap hari dalam kurun waktu tertentu. Mereka akan semakin disayang pasangannya karena otot-otot vaginanya semakin keras “genggamannya”, betisnya semakin mbunting padi alias langsing, bokongnya semakin keras dan kenyal serta tidak kendor lagi dan semakin bergairah. Lantas apa sisi buruknya?

Secara anatomy, ketika tumit diganjal high-heel, maka calf-muscle[gastroc dan soleus] alias betis berkontraksi secara terus-menerus begitu pula yang terjadi pada tendon achiles,tentusaja ini membuat otot tibialis anterior nyaris relaksasi pada waktu yang sama, sehingga kaki akan terasa pegal-pegal dan kadang nyeri. Dalam waktu bersamaan otot gluteus berkontraksi dengan cara yang sama,sehingga berakibat otot erector spine ikut-ikutan berkontraksi terus-menerus sehingga otot abdominal bawah mengendur/relaksasi, akibatnya lumbar-spine hiper lordosis yang akan membuat sakit pinggang dan turunannya. Itu baru jaringan ikatnya, bagaimana dengan tulang dan persendian?

Calcaneus-spur atau heel-spur yang kebanyakan orang menyebutnya sebagai pengapuran di tumit pasti akan mengancam diketika memasuki masa menopause, bahkan kadang sebelumnya. Karena tumit lebih tinggi dari yang seharusnya, maka pada sisi permukaan tertentu terjadi benturan yang terus menerus pada sendi lutut sementara sisi permukaan lainnya tidak. Akibatnya cartilage yang bertindak sebagai “mounting” atau peredam benturan menjadi tipis dan merangsang terjadinya lesi[jaringan ini tidak pernah mengalami perbaikan bila cedera] yang berakibat tumbuhnya tulang baru yaitu yang sering disebut orang sebagai OA lutut alias pengapuran pada lutut. Lantas hanya itukah? Tidak!! Masih ada lagi lainnya…

Diatas sudah diterangkan mengenai posisi lumbar-spine yang hiper-lordosis, kira-kira apa resikonya? Resiko tertinggi adalah bila terjadi salah gerak akan berpotensi terjadi Bulging-disc hingga HNP dan atau Spondylolistesis dan Lumbago yakni Spasm erector spine-muscles. Bila pada usia produktif tersebut belum terjadi/belum mengalami berbagai macam pathologis tersebut diatas, tunggulah saat memasuki masa menopause dan post menopause.

Tapi apapun itu, kami bukan pada posisi melarang atau menganjurkan,karena semua itu merupakan pilihan. Tapi bila anda belum mengalaminya, tanyakanlah kepada orang-orang yang anda kenal tentang rasanya sakit di tumit, lutut dan juga di pinggang. Bila sedang mengalaminya, anda boleh mengontak kami. Semoga semua makhluk berbahagia…

*[semua gambar dalam article dan web ini di-copy dari google-image]

**[bagaimanapun pemeriksaan fisik secara langsung oleh professional (dokter/fisioterapist) sangat diperlukan dan kesimpulan selalu mengacu pada hasil pemeriksaan tersebut)

0 comments:

Post a Comment