MASA KEHAMILAN DAN PROBLEMNYA


Masa kehamilan sering mengalami gangguan fisik dan fisiologis akibat mekanisme kerja hormon estrogen, progesteron dan relaksin.

Sistem Pernapasan

Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20% sebagai kompensasi naiknya berat badan.
Peningkatan kadar progesteron meningkatkan sensitivitas pusat pernapasan, termanifestasi pd kadar CO2 dalam darah, sehingga meningkatkan frekuensi pernapasan. Kenyataannya pusat pernapasan bukan merespon mencukupi kebutuhan oksigen, tetapi justru membuang CO2 lebih banyak, sehingga kesulitan bernapas (dispnea).

Hiperventilasi,

akibat pernapasan terlalu kuat saat melahirkan sehingga CO2 yg dihembuskan terlalu banyak, gejalanya sakit kepala, berkunang-kunang, kesemutan di bibir, tangan dan kaki, berkeringat, panik, cemas, bisa menjadi tak sadar. Utk mengatasi gejala ini ajarkan bernapas dengan tangan disungkupkan didepan hidung sehingga CO2 terhisap kembali.
Desakan uterus ke diafragma sam sedala 4 cm pd masa kehamilan menyebabkan peregangan pd kartilago kosta, dan sentakan pada tulang kosta menimbulkan nyeri.
Diameter anteroposterior dan tranversum rongga dada meningkat sampai 10 cm, menyebabkan gerakan lebih besar pada area midkosta dan epikal dada. Ini kerap mengalami dispnea.

Sistem Kardiovaskuler

Anemia dilusi, volume darah meningkat sampai 40%, volume plasma lebih tinggi dari volume sel darah, menyebabkan kadar HB menurun sampai 12 g/l. Keadaan ini menjadi mudah lelah pada beberapa minggu awal kehamilan.
Curah jantung meningkat dari 4,9 l – 7,2 l per menit, ini mengakomodasi penambahan volume darah.

Otot polos dinding pembuluh darah mengalami relaksasi akibat efek dari progesteron, ini mengakibatkan meningkatnya sirkulasi perifer sehingga suhu tubuh naik. Tetapi pada trimester kedua, volume darah menurun akibatnya ibu merasa pusing ketiga berdiri lama.
Sindroma hipotensi kehamilan, dimana merasa pusing saat berbaring terlentang akibat penekanan uterus pada aorta da vena kava inferior, biasa terjadi pd trimester ketiga. Gejala ini bisa dihilangkan dg dimiringkan kekiri atau pinggul kanan diganjal bantal kecil, hindari relaksasi posisi terlentang pd bulan keenam kehamilan.

Varises dan edema gravitasi,

akibat naiknya tekanan intra abdomen karena pembesarann uterus, peningkatan berat badan, penurunan tonus vaskuler (efek progesteron), perubahan struktur kolagen (efek relaksin dan progesteron). Ini semua memicu varises di kaki dan vulva, serta hemoroid saat hamil sehingga memperburuk keadaan.
Edema bisa terjadi di pergelangan kaki dan tangan yg dampaknya terjadi kekakuan sendi, dan sindroma kompresi syaraf, seperti Carpal Tunel Syndrom.

Sistem Muskuloskeletal.

Diketahui bahwa hormon estrogen berfungsi mempersiapkan kerja relaksin. Relaksin diproduksi mulai dua minggu awal kehamilan, mencapai kadar tertinggi pd tirmester pertama, kemudian turun kembali sampai 50% dan tetap pd kisaran tsb sampai datangnya persalinan. Relaksin diketahui merubah komposisi kolagen, sehingga sendi menjadi lebih longgar, tetapi bukan hanya sendi simpesis pubis, sakroiliak yg ikut longgar bahkan seluruh sendi di tubuh. Dengan demikian pa sendi penopang berat badan menjadi rentan teregang, misalnya telapak kaki menjadsi ceper. Karena tambahan berat badan maka sendi menjadi tidak nyaman, sering mengeluh gatal bahkan nyeri.

Seiring dg pembesaran uterus titik berat badan (COG = Central Of Gravity) berpindah ke depan, mengakibatkan perubahan postur dg kompensasinya lumbal hyperlordosis, torakal hyperkiposis. Ini terjadi antar bulan ke-4 dan ke-9 sampai masa melahirkan. Untuk mengatasi ini lakukan gerakan memutar bahu dan bersandar. Perubahan postur ini menimbulkan nyeri punggung hampir 62% wanita hamil mengeluh nyeri punggung. Nyeri pinggang juga sering muncul menyebar sampai ke panggul, paha dan kaki.

Diastasis recti,

terjadi akibat hormon relaksin dan pembesran uterus yg terus menekan otot dinding perut yg rentan karena perubahan kolagen tadi, akibatnya terjadi pemisahan otot dinding perut. Biasanya ibu merasa gatal di perut bawah karena berat uterus pindah di otot dinding perut.
Pembesaran uterus juga menekan kandung kemih, otot polos uretra dan kandung kemih mengalami penurunan tonus akibat efek hormon progesteron. Ini mempengruhi kontinensia.

MASALAH FISIK UMUM SAAT HAMIL

Kram
Sering muncul di betis, tidak jelas penyebabnya, datang saat sedang tidur atau posisi plantar fleksi meudahkan timbul kram. Pencegahan anjurkan posisi dorsal fleksi dg tungkai lurus.

Varises.

Akibat pengaruh hormon, tonus otot pembuluh vena menurun, tekanan abdomen meninghkat. Pencegahannya perlu senam utk membantu sirkulasi vena, memakai kaos kaki atau stokinet, jangan suka menyilangkan kaki, dan menjuntaikan kaki.

Disfungsi simpisis pubis.

Keadaan ini merujuk pada diastasis simpisis pubis, ibu sering mengeluh nyeri, dan nyeri tekan di area pubis menjalar ke paha. Pertolongannya, anjurkan tungkai lurus aduksi, pakai sling panggul, pengikat trokhanterik.



Sindroma Karpal Tunel.

Biasa terjadi saat 24 minggu masa hamil, dimana kompresi pada n.medianus di pergelangan tangan, menyerang 62 % wanita hamil. Sering merasa kebas di jari tangan, kesulitan memegang benda kecil, gangguan memburuk di pagi atau malam hari. Berhati-hati jika membawa air panas, cangkir, teko, atau teromos. Menghindarinya posisikan tangang elevasi dgn memakai bebat atau bidai, agar tidak terjadi edema.

Nyeri tulang iga

Sering dirasakan di tulang iga bawah lateral, akibat peregangan otot abdomen atau pemekaran iga. Utk mengatasi, lakukan peregangan dg kedua tangan mengepal keras dan rentangkan keatas kepala, mencondongkan badan kesisi kontralateral dg nyeri, atau duduk dikursi dg posisi menghadap ke sandaran.

Inkontinesia stress.

Terjadi pada 50% premipara dan hampir semua wanita multipara. Ini harus diatasi dgn latihan otot dasar panggul.

Kelelahan.

Akibat penambahan berat badan, sering dirasakan pada trimester pertama dan terulang lagi pa menjelang persalinan. Utk mengatasi, kurangi beban kerja, suaminya harus membantu, pembagian tugas menjadi penting.

Nyeri punggung bawah.

Akibat penambahan berat badan dan perubahan postur shg terjadi peregangan otot abdomen. Mengatasinya dgn posisi tidur miring, kaki atas diganjal bantal. Kompres dg botol diisi air panas, ajarkan gerakan pelvic tilting jika nyeri telah reda, memakai korset sangat membantu




0 comments:

Post a Comment