Health Care | Tue, Jan 26, 2010 at 05:58 | Jakarta, matanews.com
Saat Anda merencanakan untuk hamil dan memiliki momongan, tak hanya fisik dan mental yang perlu dipersiapkan. Kesehatan gigi dan mulut pun juga perlu mendapat perhatian utama. Mengapa? Apa hubungan sakit gigi dan kehamilan?
Tentu saja ada. Meski tak tampak dari luar, tapi rasa sakit yang bersumber dari gigi berdampak sangat besar. Selain sakit kepala berkepanjangan, sakit gigi bisa menyebabkan penderita tak bisa menikmati makanan secara baik. Ujung-ujungnya, ibu hamil jadi kurang berselera untuk makan. Kalau kurang makan dari mana janin akan mendapatkan asupan nutrisi?
Penyebab
1. Adanya radang gusi ringan (gingivitis) yang terlambat diketahui. Perempuan yang tidak hamil pun dapat mengalami gingivitis. Bedanya, pada ibu hamil telah terjadi perubahan hormonal sehingga dapat memperberat reaksi peradangan. Radang gusi ini biasanya terjadi karena plak gigi telah mengalami pengapuran akibat dari sisa-sisa makanan, tambalan yang kurang baik, serta kualitas gigi tiruan yang kurang baik.
2.Ketidakseimbangan hormonal. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, di antaranya pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak dan mudah mengalami perdarahan. Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi.
Gejala
1. Pada trimester pertama hingga trimester ketiga kehamilan biasanya timbul pembesaran gusi yang mudah berdarah. Hal ini karena jaringan gusi merespons secara berlebihan terhadap iritasi lokal. Kemudian pada beberapa hari sebelum melahirkan dan seteah melahirkan keadaannya gusi akan kembali normal seperti sebelum hamil.
2. Gusi akan terlihat seperti membulat, permukaan licin mengilat, berwarna merah menyala, konsistensi lunak, mudah berdarah bila kena sentuhan.
Dampak
Bila selama kehamilan si ibu dibiarkan mengalami infeksi gigi, maka dapat mengakibatkan hormon prostaglandin (senyawa aktif yang diperoleh dari kelenjar prostata dan kandung mani) meningkat. Akibat peningkatan hormon prostaglandin ini rahim akan berkontraksi dan menegang. Keadaan kontraksi ini akan menekan si janin. Jika kontraksi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan bayi lahir sebelum waktunya atau prematur.
Solusi
1. Sebelum memutuskan untuk hamil, sebaiknya masukkan pemeriksaan gigi dalam daftar persiapan prakehamilan. Tindakan yang biasanya dilakukan oleh dokter gigi adalah menghilangkan semua jenis penyebab iritasi lokal seperti plak, kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurng baik.
2. Tingkatkan perawatan harian, seperti mengosok gigi setiap selesai makan dan sebelum tidur. Serta jaga asupan makanan dengan baik.
Penting untuk diperhatikan
1. Kalaupun harus diambil tindakan pencabutan gigi, konsultasikan dengan seksama mengenai dampaknya pada janin.
2. Fase yang paling aman untuk melakukan pencabutan gigi adalah pada trimester kedua atau antara usia kandungan 4 sampai 6 bulan. (*dccr/ham)
0 comments:
Post a Comment